Lapang Pandang, Medan Penglihatan

MEDAN PENGLIHATAN

Merupakan proyeksi ruangan penglihatan yang mewujudkan bagian dari ruangan yang dapat dilihat oleh sebuah mata yang tidak bergerak.

Lapang pandang (medan penglihatan) adalah ruangan yang dapat dilihat oleh mata yang tidak bergerak. Luasnya ditentukan oleh distribusi reseptor cahaya, conus, dan basilus di retina dan faktor di luar mata yaitu bentuk roman muka. Misalnya dari bentuk hidung, alis, dan tulang dahi, pipi dan bentuk pelipis.

Berkas cahaya yang diterima oleh retina (reseptor cahaya) akan diubah bentuk energinya dan diteruskan ke otak melalui sistem saraf dengan arah lalu lintas tertentu.

Sehingga perubahan lapang pandang (bentuk maupun luasnya) dapat diurut kemungkinan penyebab timbulnya perubahan (abnormal) lapang pandang tersebut. Mulai dari bentuk roman muka, kelainan pada retina, sistem saraf penghantar dan otak sebagai pengolah data.

Pemeriksaan lapang pandang sangat tergantung :
Kooperasi probandus
Intelegensia probandus

Dengan menggunakan tangkai berkepala putih kita akan dapat memeriksa medan penglihatan maksimal. Di samping itu kita dapat memeriksa medan penglihatan warna-warna lain, ternyata medan penglihatan warna putih adalah yang paling luas dan disusul dengan warna biru, merah dan hijau.

Medan penglihatan sebenarnya adalah merupakan lingkaran penuh, tapi oleh karena adanya faktor anatomis dan faktor teknik pemeriksaan yang menghalangi cahaya sampai ke retina maka bentuk medan penglihatan akan tidak seperti lingkaran tetapi tergantung dari faktor-faktor penghalang tersebut.

Yang termasuk faktor anatomis :
Tonjolan tulang-tulang muka

Medan penglihatan daerah nasal disebut juga “nasal field of vision” berkurang akibat cahaya yang asalnya dari daerah ini terhalang oleh tonjolan hidung.

Medan penglihatan daerah lateral disebut juga “temporal field of vision” berkurang akibat cahaya yang asalnya dari daerah ini terhalang oleh tonjolan tulang pelipis.

Medan penglihatan daerah cranial berkurang karena terhalang oleh alis, margo orbital dan os frontale

Medan penglihatan di daerah caudal berkurang karena terhalang oleh tonjolan pipi.
Aktifitas retina

Bagian retina sebalah nasal dan superior secara fungsional lebih aktif dibanding dengan sebelah inferior dan temporal.
Lebar fissura palpebra

Misalnya ptosis.
Yang termasuk faktor teknis pemeriksaan :
Derajat intelegensi penderita
Pengaruh cahaya
Sifat dan intensitas rangsang

Pada pemeriksaan dengan perimeter terhadap orang normal didapat hasil sebagai berikut :
Ke arah superior (atas) besarnya +- 60 65
Ke arah medial (tengah) besarnya +- 50 65
Ke arah inferior (bawah) besarnya +- 65 75
Kea rah lateral (samping) besarnya +- 90 105

Campus visi ini berguna untuk membantu menegakan diagnosa suatu penyakit pada mata terutama : Glaukoma.


AYO BERAMAL GABUNG FOLLOWER

Popular Posts