Perawatan Sebelum dan Sesudah Pembedahan Katarak

PERAWATAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMBEDAHAN

1. Sebelum pembedahan :
Pemeriksaan kesehatan tubuh umum untuk menentukan kondisi kesehatan umum pasien

Dilakukan pemeriksaan mata untuk mencegah penyulit pembedahan seperti adanya infeksi, glaucoma serta penyakit mata lain yang dapat menimbulkan penyulit sewaktu pembedahan

2. Sesudah pembedahan :a. Hal yang dianjurkan : memakai dan meneteskan obat seperti yang dianjurkan, memakai penutup mata seperti yang dinasehatkan, tidak melakukan pekerjaan berat, tidak membungkuk terlalu dalam.

b. Hal yang tidak boleh dilakukan : menggosok mata, bungkuk terlalu dalam, membaca berlebihan dari biasanya, mengejan keras sewaktu buang air besar, berbaring ke sisi mata yang baru dibedah dan menggosok gigi pada minggu pertama.



KOMPLIKASI PEMBEDAHAN
1. Luka yang tidak sempurna menutup
2. Edema kornea
3. Inflamasi dan uveitis
4. Atonik pupil
5. Papillary captured
6. Kekeruhan kapsul posterior
7. TASS (toxic anterior segment syndrome)
8. Ablasio retina
9. Endoftalmus 
10.Sisa massa lensa

Pemeriksaan, Pedoman, Penatalaksanaan Katarak

PEMERIKSAAN KATARAK

1. Pemeriksaan visus dengan kartu snellen atau chart projector dengan koreksi terbaik serta menggunakan pinhole

2. Pemeriksaan dengan slit lamp untuk melihat segmen anterior
3. Tekanan intraocular (TIO) diukur dengan tonometer non contact, aplanasi atau Schiotz
4. Jika TIO dalam batas normal (< 21 mmHg) dilakukan dilatasi pupil dengan tetes mata Tropicanamide 0.5%. setelah pupil cukup lebar dilakukan pemeriksaan dengan slit lamp untuk melihat serajat kekeruhan lensa apakah sesuai dengan visus pasien.
a. Derajat 1 : nukleus lunak, biasanya visus masih lebih baik dari 6/12, tampak sedikit kekeruhan dengan warna agak keputihan. Refluks fundus masih mudah diperoleh. Usia penderitanya biasanya kurang dari 50 tahun.
b. Derajat 2 : Nukleus dengan kekerasan ringan, biasanya visus antara 6/12 – 6/30, tampak nucleus mulai sedikit berawarna kekuningan. Refleks fundus masih mudah diperoleh dan paling sering memberikan gambaran seperti katarak subkapsularis posterior.
c. Derajat 3 : nukleus dengan kekerasan medium, biasanya visus antara 6/30 – 3/60, tampak nukleus berwarna kuning disertai kekeruhan korteks yang berwarna keabu-abuan
d. Derajat 4: nukleus keras, biasanya visus antara 3/60 – 1/60, tampak nukleus berwarna kuning kecoklatan. Reflex fundus sulit dinilai
e. Derajat 5 ; nukleus sangat keras, biasanya visus hanya 1/60 atau lebih jelek. Usia penderita sudah di atas 65 tahun. Tampak nucleus berawarna kecoklatan bahkan sampai kehitaman, katarak ini sangat keras dan disebut juga sebagai Brunescence cataract atau black cataract. 


5. Pemeriksaan funduskopi jika masih memungkinkan
6. Pemeriksaan penunjang : USG untuk menyingkirkan adanya kelainan lain pada mata selain katarak
7. Pemeriksaan tambahan : biometri untuk mengukur power IOL jika pasien akan dioperasi katarak dan retinometri untuk mengetahui prognosis tajam penglihatan setelah operasi.

PENATALAKSANAAN1. Pembedahan dengan membersihkan lensa mata yang keruh
2. Katarak tidak dapat dibedah dengan sinar
3. Hasil bedah katarak sangat baik, 90% pasien pasca bedah dapat mempergunakan matanya seperti sedia kala
4. Ada dua jenis operasi katarak yakni Ekstraksi Katarak Intrakapsuler (EKIK) dan Ekstraksi Katarak Ekstrakapsuler (EKEK).
5. EKIK adalah pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. Dapat dilakukan pada zonula zinn telah rapuh atau berdegenerasi dan mudah diputus. Pada EKIK tidak akan terjasi katarak sekunder.kontraindikasi EKIK adalah pada pasien < 40 tahun yang masih mepunyai ligament hialoidea kapsuler. Penyulit yang sering terjadi: astigmat, glaucoma, uveitis, endoftalmus dan perdarahan.EKIK sekarang jarang dilakukan karena tersedianya teknik bedah yang lebih canggih.

6. EKEK adalah tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga masa lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan tersebut. Termasuk ke dalam golongan ini ekstraksi linier, aspirasi dan irigasi. Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu dapat terjadinya katark sekunder, yakni terbentuknya jaringan fibrosis pada sisa lensa yang tertinggal, paling cepat keadaan ini terlihat sesudah 2 hari EKEK.

7. Salah satu penemuan terbaru pada EKEK adalah Fakoemulsi. Cara ini memungkinkan pengambilan lensa melalui insisi yang lebih kecil dengan menggunakan alat ultrasound frekwensi tinggi untuk memecah nucleus dan korteks lensa menjadi partikel kecil yang kemudian diaspirasi melalui alat yang sama yang juga memberikan irigasi kontinu. Dengan teknik ini waktu penyembuhan menjadi lebih pendek dan penurunan insiden astigmatisme pasca operasi.

8. Pada mata yang telah dikeluarkan lensanya akibat katarak, pasien akan menggalami penglihatan yang tidak jelas dan perlu lensa pengganti dan mata tidak dapat melihat dekat atau berakomodasi. Karena itu pasien memerlukan sebuah lensa pengganti / koreksi. Koreksi ini dapat dilakukan dengan metode : kaca mata apakia, lensa kontak atau implant lensa intraokuler (IOL)

9. Kaca mata apakia

Keuntungan : dapat mengambil alih fungsi lensa mata yang dikeluarkan, kaca mata merupakan alat penglihatan yang aman dan harga yang tidak terlalu mahal.

Kerugian : adanya perasaan asing sewaktu memakainya, kaca mata terlalu tebal dan berat, benda akan terlihat melengkungg, terlihat benda lebih besar 30% dari ukuran sesungguhnya, pada waktu melihat harus selalu menggerakkan kepala karena melihat dengan bagian tengah lensa, akibatnya terjadi penyempitan lapang pandangan, serta terdapat bagian yang tidak terlihat pada lapang pandangan 40-60%.

10. Lensa kontak jauh lebih nyaman dari kaca mata apakia, dengan pembesaran 5% - 10%, tidak menimbulkan aberasi sferis, tak ada penurunan lapang pandang dan tak ada kesalahan orientasi spasial.

Kelemahan tenik ini adalah penyimpanan yang selamanya harus bersih dan kalau bisa steril, pemakaian sukar pada usia lanjut dan diperlukannya ketrampilan pasien dalam hal memasang, melepaskan dan merawat lensa kontak secara bersih.

11. IOL adalah lensa permanen plastic yang secara bedah diimplantasi ke dalam mata. Mampu menghasilkan bayangan dengan bentuk dan ukuran normal, menghilangkan efekoptikal lensa afakia yang menjengkelkan dan ketidakpraktisan lensa kontak .

Ada beberapa bentuk IOL :
a. Lensa bilik mata yang ditempatkan di depan iris dengan kaki penyokongnya bersandar pada sudut bilik mata
b. Lensa dijepit pada iris yang kakinya tidak terletak pada sudut bilik mata
c. Lensa bilik mata belakang yang diletakkan pada kedudukan lensa normal di belakang iris.

PEDOMAN DALAM PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan non bedah untuk visus lebih baik atau sama dengan 6/12, yaitu pemberian kacamata dengan koreksi terbaik.

2. Jika visus masih lebih baik dari 6/12 tetapi sudah mengganggu untuk melakuklan aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan pasien atau ada indikasi medis lain untuk operasi, pasien dapat dilakukan operasi katarak.

3. Tatalaksana katarak dengan visus terbaik kurang dari 6/12 adalah operasi katarak berupa EKEK + IOL atau fakoemulsifikasi + IOL dengan mempertimbangkan ketersediaan alat, derajat kekeruhan katarak dan tingkat kemampuan ahli bedah.

4. Operasi katarak dilakukan menggunakan mikroskop operasi dan peralatan bedah mikro, dimana pasien dipersiapkan untuk implantasi IOL

5. Ukuran IOL dihitung berdasarkan data keratometri serta pengukuran biometri A-scan

6. Apabila tidak tersedia peralatan keratometri dan biometri ukuran IOL dapat ditentukan berdasar anamnesis ukuran kacamata yang selama ini dipakai pasien. IOL standar power +20.00 dioptri, jika pasien menggunakan kacamata, power IOL standar dikurangi dengan ukuran kaca mata. Misalnya pasien menggunakan kaca mata S -6.00 maka dapat diberikan IOL power +14.00 dioptri.

Operasi katarak bilateral (operasi dilakukan pada kedua mata sekaligus secara berurutan) sangat tidak dianjurkan berkaitan dengan resiko pasca operasi (endoftalmitis) yang bisa berdampak kebutaan.

Jenis Jenis Katarak serta penjelasan lengkap

JENIS-JENIS KATARAK
1.      Katarak kongenital
-          Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun. Sewaktu dalam kandungan, terbentuknya lensa adalah minggu ke lima sampai ke delapan usia kehamilan. Pada masa ini belum terbentuk kapsul pelindung, sehingga virus bisa masuk ke dalam jaringan lensa. Seluruh lensa buram, tampak abu-abu putih.
-          Penyebab katarak kongenital  :
b.      Mungkin herediter dengan atau tanpa penyakit mata atau penyakit sistemik lain.
c.       Infeksi teratogenik yang diderita ibu saat kehamilan seperti campak jerman, cacar air, penyakit gondong, hepatitis dan poliomyelitis.
d.      Infeksi maternal selama masa kehamilan seperti pada infeksi toksoplasmosis
e.       Ibu hamil penderita diabetes melitus
f.       Kelainan genetik seperti Trisomi 21, galaktosemia dan sindrom Lowe
-          Katarak kongenital digolongkan menjadi 2 macam katarak :
a.       Kapsulolentikuler dimana pada golongan ini termasuk katarak kapsuler dan katarak Polaris
b.      Katarak lentikuler termasuk dalam golongan ini katarak yang mengenai korteks atau nucleus lensa.



-          Jenis-jenis katarak kongenital :
1.         Katarak nuklear
2.         Katarak zonular
3.         Katarak bentuk kumparan
4.         Katarak polar anterior dan posterior
5.         Katarak piramidal
-          Katarak kongenital dapat menimbulkan komplikasi lain berupa nistagmus dan strabismus
-          Tindakan pengobatan adalah operasi, operasi dilakukan bila refleks fundus tidak tampak, biasanya bila katarak bersifat total, operasi dapat dilakukan pada usia 2 bulan atau lebih muda. Tindakan bedah pada katarak kongenital yang umum dikenal adalah disisio lensa, ekstraksi linier, ekstraksi dengan aspirasi.
-          Pengobatan katarak kongenital tergantung pada :
a.       Katarak totak bilateral, dimana sebaiknya dilakukan pembedahan secepatnya segera setelah katarak terlihat.
b.      Katarak total unilateral, dilakukan pembedahan 6 bulan sesudah terlihat atau segera sebelum terjadiny juling; bila terlalu muda akan mudah terjadi ambliopia bila tidak dilakukan tindakan segera.
c.       Katarak total atau kongenital unilateral, mempunyai prognosis yang buruk, karena mudah sekali terjadi ambliopia; karena itu sebaiknya dilakukan pembedahan secepat mungkin, dan diberikan kacamata segera dengan latihan beban mata.
d.      Katarak bilateral partial, biasanya pengobatan lebih konservatif sehingga sementara dapat dicoba dengan kacamata atau midriatika, bila terjadi kekeruhan yang progresif disertai dengan mulainya tanda-tanda juling dan ambliopia maka dilakukan pembedahan, biasanya mempunyai prognosis yang lebih baik.

2.      Katarak Rubela
-          Rubella pada ibu dapat mengakibatkan katarak pada lensa fetus.
-          Terdapat 2 bentuk kekeruhan yaitu kekeruhan sentral dengan perifer jernih seperti mutiara dan kekeruhan diluar nuclear yaitu korteks anterior dan posterior atau total.
-          Mekanisme terjadinya tidak jelas, akan tetapi diketahui bahwa rubella dapat dengan mudah menular melalui barier plasenta. Virus ini dapat masuk atau terjepit di dalam vesikel lensa dan bertahan di dalam lensa sampai 3 tahun

3.         Katarak  Juvenil
-          Kekeruhannya halus dan bulat, umumnya timbul pada usia tigapuluhan
-          Katarak ini perkembangannya lamban dan biasanya tidak mengganggu penglihatan.
-          Jika kekeruhan ini menyatu akan berbentuk cincin di perifer yang disebut katarak koronaria, apabila tipis dan kebiru-biruan disebut katarak serulea.
-          Biasanya merupakan penyulit penyakit sistemik ataupun metabolik dan penyakit lainnya seperti katarak metabolik, distrofi miotonik, katarak traumatic dan katarak komplikata.

4.          Katarak Senil
-          Biasanya  timbul pada usia 50 tahun
-          Secara klinik dikenal dalam 4 stadium yakni insipient, imatur, matur dan hiper matur
-          Pada stadium awal (katarak insipiens) mungkin ada celah-celah kekeruhan di bagian perifer atau berbentuk baji (kuneiform). Keadaan ini bisa diperburuk dengan adanya katarak nuklear yang merupakan lanjutan daripada sklerosis nuclear fisiologis. Dengan berlanjutnya pertumbuhan katarak, tajam penglihatan menjadi terganggu (katarak imatur). 

    Katarak dikatakan matur bila lensa sudah keruh seluruhnya sehingga fundus tidak dapat dilihat lagi. Di antaranya ada stadium intemusen yaitu stadium membengkaknya lensa dan edema lensa. Pada akhirnya katarak matur berubah menjadi stadium hipermatur, yaitu korteksnya mencair sehingga intinya mengambang turun ke dasar kantong kapsul. Pada stadium ini mungkin terjadi reaksi fakolitik dan glaukoma. Bila proses katarak berjalan lanjut disertai dengan kapsul yang tebal maka korteks akan memperlihatkan bentuk menjadi sekantong susu disertai dengan nukleus yang terbenam di dalam korteks lensa karena lebih berat. Keadaan ini disebut sebagai katarak morgagni.

-    Perbedaan katarak insipien, imatur , matur dan hipermatur

-          Katarak senile dibagi menjadi 2 jenis yakni
1.               Katarak kortikal
Kekeruhan korteks lensa perifer berbentuk ruji roda yang dipisahkan oleh celah-celah air. Meningkatnya cairan yang masuk ke dalam lensa mengakibatkan terjadinya separasi lamellar dan akhirnya terjadi kekeruhan korteks berwarna abu-abu putih yang tidak merata.
2.               Katarak nuklear
Kekeruhan inti embrional dan inti dewasa yang berwarna kecoklatan. Korteks anterior dan posterior relative jernih dan masih tipis. Bentuk kekeruhan nuklear ini bisa menyebabkan terjadinya miopia berat yang memungkinkan penderita membaca jarak dekat tanpa memakai kaca mata koreksi seperti seharusnya (second sight)

5.         Katarak Brunesen
-          Katarak yang berwarna coklat sampai hitam (katarak nigra) terutama pada nukleus lensa, juga dapat terjadi pada katarak pasien diabetes mellitus dan myopia tinggi. Sering tajam penglihatan lebih baik daripada dugaan sebelumnya dan biasanya ini terdapat pada orang berusia lebih dari 65 tahun yang belum memperlihatkan adanya katarak kortikal posterior. 

6.         Katarak diabetes
-          Diakibatkan karena adanya penyakit diabetes mellitus.
-          Terbagi dalam 3 bentuk :
·    Pasien dengan dehidrasi berat, asidosis dan hiperglikemia nyata, pada lensa akan terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa berkerut. Bila  dehidrasi lama akan terjadi kekeruhan lensa, kekeruhan akan hilang bila terjadi rehidrasi dan kadar gula normal kembali
·   Pasien diabetes juvenile dan tua tidak terkontrol, dimana terjadi katarak serentak pada kedua mata dalam 48 jam, bentuk dapat snow flake atau bentuk piring subkapsular.
·  Katarak pada pasien diabetes dewasa dimana gambaran secara histologik dan biokimia sama dengan katarak pasien nondiabetik.

Kemungkinan Kemungkinan, Penyebab Terjadinya Katarak

ETIOLOGI

Katarak dapat terjadi akibat :
1. Kelainan bawaan/ kongenital
2. Proses penuaan
Prevalensi katarak pada individu berusia 65 – 74 tahun adalah sebanyak 50%, prevalensi ini meningkat hingga 70% pada individu di atas 75 tahun.
3. Kelainan sistemik atau metabolik seperti diabetes mellitus, galaktosemi dan distrofi miotonik.
4. Genetik dan gangguan perkembangan
5. Infeksi virus di masa pertumbuhan janin
6. Bahan toksik : kimia dan fisik
7. Bermacam-macam penyakit mata seperti glaucoma, ablasi retina, uveitis dan retinitis pigmentosa
8. Keracunan beberapa jenis obat seperti eserin 0.25 – 0.5%, kortikosteroid ergot, antikolinesterase topical
9. Kelainan kaca mata minus yang dalam

PERAWATAN YANG DITUJUKAN PADA KEMUNGKINAN PENYEBAB
1. Jaga kesehatan ibu saat hamil, jangan terjadi infeksi virus (rubella) dan toksoplasma
2. Pada proses menua jaga kesehatan dengan baik
3. Penyakit diabetes dikontrol dengan baik
4. Hati-hati memakai obat yang dapat mempercepat timbulnya katarak
5. Jaga mata dan dapatkan perawatan yang baik pada penyakit mata yang ada



MANIFESTASI KLINIK
Katarak didiagnosis terutama dengan gejala subyektif. Biasanya pasien melaporkan penurunan ketajaman penglihatan dan silau dan gangguan fungsional sampai derajat tertentu . temuan obyektif biasanya meliputi pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop.

Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan bukan ditransmisikan dengan tajam menjadi bayangan terfokus pada retina. Hasilnya adalah pandangan kabur atau redup, menyilaukan yang menjengkelkan dengan distorsi bayangan dan susah melihat di malam hari. Pupil yang normalnya berwarna hitam, akan tampak kekuningan, abu-abu atau putih. Katarak biasanya terjadi bertahap selama bertahun-tahun, dan ketika katarak sudah sangat memburuk, lensa koreksi (kaca mata) yang sangat tebalpun tak akan memperbaiki penglihatan.

PATOFISIOLOGI
Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona central terdapat nucleus, di perifer ada korteks dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior. Pada lensa katarak secara karakteristik terdapat agregat-agregat protein yang menghamburkan berkas cahaya dan mengurangi transparansinya. Perubahan protein pada lensa mengakibatkan perubahan warna lensa menjadi coklat kekuningan. Di sekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior nucleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna nampak seperti kristal salju pada jendela.

Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi. Perubahan pada serabut halus multiple, memanjang dari badan silier ke sekitar daerah lensa mengakibatkan penglihatan distorsi. Perubahan kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan koagolasi, sehingga mengakibatkan pandangan berkabut.Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal disertai influks air ke dalam lensa yang mengakibatkan patahnya serabut lensa yang tegang sehingga mengganggu transmisi sinar.

Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim tertentu mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi, jumlah enzim ini akan menurun dengan bertambahnya usia.

Sejumlah faktor yang diduga turut berperan dalam terbentuknya katarak antara lain kerusakan oksidatif (dari proses radikal bebas), sinar ultraviolet dan malnutrisi.

Defenisi, Pengertian Katarak

Defenisi, Pengertian Katarak

Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, bahasa Inggris Cataract, dan Latin Cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh.

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat kedua-duanya.

Katarak adalah setiap kekeruhan pada lensa. (Vaughan,2009)

Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih. (Brunner & Suddart,2001)

Katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih dan bening menjadi keruh. (Sidarta Ilyas,2004)



Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65 tahun (Marilynn Doengoes, dkk. 2000).

Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.

Tips Menjaga Merawat Mata Agar Tetap Prima dan Sehat

Tips Menjaga Merawat Mata Agar Tetap Prima dan Sehat

Mata adalah anugerah tuhan yang tak ternilai harganya. Salah satu panca indera manusia ini ibarat jendela untuk melihat dunia. Begitu kuat dan besarnya peranan mata dalam kehidupan sehari-hari, maka perlu upaya untuk menjaga dan merawat kesehatan mata agar aktifitas hidup kita tidak terganggu.

Tanpa kita sadari, kita sering lupa bahwa tanpa menjaga kesehatan mata maka kemampuannya untuk melihat dan membaca akan berkurang. Penggunaan cahaya yang tidak teratur, radiasi dari monitor komputer dan radiasi televisi juga dapat menimbulkan keluhan pada mata. Orang yang banyak menggunakan mata dalam bekerja lebih mudah terserang penyakit mata dibandingkan dengan orang yang tidak terlalu banyak menggunakan mata dalam pekerjaannya.

Ada berbagai hal dalam menjaga dan merawat kesehatan mata, diantaranya dengan menjaga pola makan, melakukan senam mata, dan juga pijatan pada mata.



Vitamin A
Vitamin A sangat besar manfaatnya bagi kesehatan mata maupun kerja fungsi organ lainnya. beberapa manfaat vitamin A diantaranya sebagai berikut :

Merupakan vitamin utama bagi mata yang berfungsi dalam proses penglihatan atau visual
Untuk pertumbuhan serta perkembangan sel-sel organ, terutama pada hati dan mata.
Untuk pembuatan hormon adrenalin.
Untuk proses reproduksi.
Menunjang kegiatan hormon kelenjar gondok atau tiroid
Untuk regenerasi sel-sel kulit, rambut, dan kuku.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Pentingnya vitamin A membuat ketersediaannya dalam tubuh harus selalu terpenuhi. Kekurangan vitamin A dapat berakibat fatal baik pada usia anak-anak maupun orang dewasa.

Buah-buahan yang banyak mengandung vitamin A pada umumnya adalah buah matang pohon yang berwarna kuning, jingga, dan merah. Kandungan vitamin A banyak terdapat pada buah-buahan seperti papaya, semangka, kesemek, mangga, tomat, pisang, jeruk keprok, anggur, dan nanas.

Selain buah-buahan, sayuran juga banyak yang mengandung vitamin A, pada umumnya dari sayuran daun yang berwarna hijau tua. Sayuran daun tersebut diantaranya wortel, daun singkong, daun papaya, daun melinjo, daun katuk, kangkung, bayam, kentang, ubi jalar merah, dan buncis.

Tanaman berkhasiat untuk obat mata
Berbagai jenis tanaman seperti buah, sayur, maupun tanaman obat banyak yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan mata dan mengobati gangguan atau penyakit mata. efek negatif yang ditimbulkan dari penggunaan tanaman obat sangat kecil, bahkan mungkin tidak ada.

a. Alpukat, bagian tanaman yang digunakan sebagai ramuan terapi mata yaitu buahnya. Buah alpukat berbentuk oval dengan kulit berwarna hijau, ungu, hingga kemerahan.

b. Brotowali, bagian tanaman yang digunakan untuk terapi mata yaitu batangnya. Batangnya bulat, berkayu, bercabang, permukaannya berbenjol-benjol dan berwarna hijau tua.

c. Daun sirih, merupakan daun tunggal, bulat panjang, pangkal berbentuk jantung, dan ujung meruncing. Daun sirih bisa digunakan untuk terapi mata.

d. Jeruk nipis, bagian tanaman yang digunakan untuk terapi mata yaitu buahnya, berupa buni, saat muda berwarna hijau dan setelah tua berubah menjadi kuning.

e. Katuk, bagian tanaman yang digunakan untuk terapi mata yaitu daunnya. Daun katuk berupa daun majemuk, berbentuk bulat telur, dan berwarna hijau.

f. Kunyit, bagian tanaman yang digunakan untuk terapi mata yaitu rimpangnya. Rimpang kunyit berwarna cokelat, bila dibelah daging rimpangnya berwarna kuning.

g. Mengkudu, bagian tanaman yang digunakan sebagai obat terapi mata yaitu daun dan buahnya.

h. Orang-aring, bagian tanaman yang digunakan yaitu batang dan daunnya. Batang orang-aring berbentuk bulat, bercabang, berambut putih, dan berwarna ungu. Sementara daunnya berupa daun tunggal, berbentuk bulat telur, berseling hadapan, permukaannya berambut, dan berwarna hijau.

i. Pare, bagian tanaman yang digunakan untuk terapi mata yaitu buahnya. Buah pare berupa buah buni, bulat memanjang, berusuk, dan berwarna jingga.

j. Patikan kebo, bagian tanaman yang digunakan untuk terapi mata yaitu batangnya-karena mengeluarkan getah. Batang patikan kebo lunak, beruas, dan berwarna hijau kecoklatan.

k. Pepaya, bagian tanaman yang sering digunakan untuk terapi mata yaitu buah dan daunnya.

l. Sambiloto, bagian tanaman yang sering digunakan untuk terapi mata yaitu daun dan batangnya. Batang sambiloto berkayu, pangkal bulat, percabangan monopodial, dan berwarna hijau. Sementara daunnya berupa daun tunggal, bulat telur, dan berwarna hijau.

m. Temulawak, bagian tanaman yang digunakan untuk terapi mata yaitu rimpangnya. Rimpang temulawak berwarna kecoklatan dengan daging rimpang berwarna kuning tua.

n. Tomat, bagian tanaman yang digunakan yaitu buahnya. Buah tomat berupa buah buni, berwarna hijau saat masih muda dan berubah menjadi merah setelah tua.

o. Ubi jalar merah, bagian tanaman yang digunakan untuk terapi mata yaitu umbi dan daunnya.

p. Wijen, bagian tanaman yang digunakan untuk terapi mata yaitu bijinya. Biji wijen berbentuk pipih, kecil, licin, dan berwarna kuning.

q. Wortel, wortel merupakan jenis sayuran yang dapat dimanfaatkan untuk terapi mata. bagian tanaman yang digunakan untuk tujuan tersebut yaitu umbi akarnya. Umbi wortel sebenarnya merupakan akar tunggang yang menebal dan berisi cadangan makanan.

Terapi pijat dan senam mataPijat adalah teknik kuno yang dapat dilakukan sendiri oleh orang awam. Terapi pijat merupakan cara penyembuhan yang aman, efektif, dan tanpa efek samping bila dilakukan sesuai dengan prosedur. Teknik pijat dapat juga digunakan untuk mengobati berbagai gangguan mata. organ tubuh manusia yang dapat dipijat untuk mengobati gangguan mata antara lain kulit kepala, sekeliling mata, telinga, telapak tangan, kaki, dan hidung.

Teknik pijat cukup sederhana dapat menggunakan jari-jari tangan atau alat Bantu, asalkan pijatan mengenai titik-titik saraf yang berhubungan dengan mata, maka dapat membantu pengobatan pada mata.

Senam mata bisa dilakukan dalam posisi berdiri, duduk, berbaring, maupun dalam kondisi mata terpejam. Senam mata bisa dilakukan oleh siapa saja yang ingin melatih matanya, dari usia anak-anak sampai orang tua, laki‑laki maupun perempuan.

Senam mata dapat mengurangi atau menghilangkan penyakit mata, mencegah timbulnya tumor dibelakang mata dan di kelenjar hipofisis (pituitari), menghilangkan lingkaran dan bengkak di bawah mata atau menghilangkan kantong mata, mengurangi keriput di sekitar mata, membuat otot-otot mata dan sekitarnya menjadi elastis dan kuat, dan mempertajam penglihatan.

Kelainan-kelainan, penyakit-penyakit pada mata

Kelainan-kelainan dan penyakit-penyakit pada mata

Kesibukan sehari-hari, rutinitas kerja, atau sekolah membuat kita hampir tidak mempunyai waktu untuk mengolahragakan (senam) mata dan merawat indera penglihatan kita. Tidak adanya waktu khusus untuk mengurus salah satu dari lima indera ini dapat menyebabkan berbagai kelainan pada mata, diantaranya penyakit rabun dekat, rabun jauh, mata terasa kabur, mata pedih, dan mata merah. Kita sering lupa bahwa tanpa menjaga kesehatan mata maka kemampuannya untuk melihat dan membaca akan berkurang. 

Pola hidup dan makan yang keliru juga dapat menimbulkan gangguan pada mata. Mata pengidap sakit gula dan penyakit tekanan darah tinggi, kemungkinan akan terkena penyakit katarak, glukoma, dan retinopati (kerusakan pada selaput jala mata) dapat saja terjadi.

Secara alami kualitas indera penglihatan mata sedikit demi sedikit akan mengalami penurunan seiring pertambahan usia. Salah satu penyebabnya adalah sinar matahari yang dapat merusak lensa mata.

Kelainan dan penyakit pada mata bisa mempengaruhi penglihatan. Kejernihan penglihatan atau ketajaman visual berkisar dari kemampuan penglihatan penuh sampai tanpa penglihatan sama sekali. Apabila ketajaman menurun maka penglihatan menjadi kabur. 



Ketajaman penglihatan biasanya diukur dengan skala yang membandingkan penglihatan seseorang pada jarak 20 kaki dengan seseorang yang memiliki ketajaman penuh. Sebagai contoh visual 20/20, artinya seseorang melihat benda pada jarak 20 kaki dengan ketajaman penuh. Sementara visual 20/200 memiliki arti bahwa seseorang melihat benda pada jarak 20 kaki dan dengan ketajaman penuh benda tersebut terlihat pad jarak 200 kaki.

a. Rabun jauhrabun jauh juga sering dikenal dengan istilah myopia, mata minus, buta jauh, atau cadok. Mata dikatakan rabun jauh bila hanya memiliki daya penglihatan jarak pendek, sedangkan objek pada jarak jauh tidak bisa dilihat. Mata minus diakibatkan oleh lensa mata yang terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga bayangan objek atau benda jatuh di depan retina. Objek pada jarak pendek terlihat jelas, sementara objek jarak jauh terlihat kabur karena mata terlalu panjang dan gambaran terfokus di depan retina, bukan tepat pada retina. Apabila kelainan bersifat ringan, disebut dengan miopia rendah; sedangkan bila bersifat berat, disebut miopia tinggi. Miopia tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya pelepasan retina. Apabila retina lepas maka satu-satunya cara untuk memperbaikinya yaitu pembedahan.

b. Rabun dekat (Hipermetropia)Rabun dekat juga dikenal dengan istilah hipermetropia, mata plus, atau buta dekat. Mata dikatakan rabun dekat bila mata memiliki daya penglihatan jarak jauh, tetapi tidak mempu melihat objek pada jarak dekat. Mata plus (+) memiliki bola mata lebih pendek daripada mata normal akibat dari lensa mata tidak menjadi cembung. Bayangan objek atau benda jatuh dibelakang retina sehigga objek jarak dekat terlihat kabur. Kelainan penglihatan ini dapat dikoreksi menggunakan lensa cembung yang dapat mengumpulkan cahaya. Hipermetropia dapat juga bersifat menurun. Bayi dan anak-anak cenderung mengalami hipermetropia ringan, sejalan dengan pertumbuhan dan bertambah panjangnya mata, hipermetropia semakin berkurang.

c. Rabun senja ( Xeropthalmia)Rabun senja disebut juga dengan istilah xeropthalmia, buta ayam, mata ayam, atau mata malam. Penyakit rabun senja timbul, terutama akibat kekurangan vitamin A atau retinol pada mata dan hati yang merupakan tempat cadangan vitamin A. 

Upaya untuk menguranginya bisa dilakukan dengan mengkonsumsi lemak karena dapat membantu melarutkan dan menyerap vitamin A di dalam usus. Umumnya, makanan untuk anak-anak usia prasekolah di Negara tropis memiliki kandungan lemak yang sangat rendah sehingga dapat menimbulkan risiko kekurangan vitamin A, zat besi dan vitamin E yang merupakan mineral dan vitamin yang mempunyai keterkaitan penting dalam ketersediaan vitamin A di dalam tubuh.

Apabila malam telah tiba, penderita penyakit rabun senja kesulitan untuk melihat lingkungan di sekelilingnya, terutama di tempat gelap. Tahap berikutnya yang akan terjadi bila hal ini terus dibiarkan yaitu mata akan menjadi kering, bagian putih mata mengeriput, kemudian diikuti dengan timbulnya bercak-bercak kecil di mata seperti busa. Penyakit ini harus diobati secepat mungkin, di antaranya dengan mengkosumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung vitamin A, apabila terlambat maka mata dapat melunak, selaput bening mata mencair, dan mata dapat pecah.

d. Radang selaput ikat mata (trachoma)Trachoma adalah radang selaput ikat mata (konjungtivitis) yang bersifat menular. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Gejala yang muncul dari penyakit ini yaitu adanya butir-butir kecil di mata sehingga selaput ikat mata tampak merah dan kasar. Pada tahap awal, penyakit ini mudah diobati, sedangkan bila sudah parah dapat mengakibatkan kebutaan. Gejala-gejala yang timbul pada penyakit trachoma sebagai berikut.

Mata merah, terasa kering, pedih, dan gatal
Air mata banyak keluar dan sesekali bernanah
Mata terasa ingin selalu digosok atau dikucek
Bulu mata melekat pada saat tidur karena air mata bercampur dengan nanah.

Apabila gejala-gejala tersebut terjadi maka untuk mencegah penyakit trachoma semakin parah, setidaknya pencegahan harus memperhatikan beberapa anjuran berikut ini.
Jangan menggunakan sapu tangan dan handuk mandi bersama orang lain untuk mencegah penularan.
Banyak istirahat dan makan makanan yang mengandung vitamin A.
Rajin memakai obat tetes mata sesuai anjuran.
Rajin merambang mata dengan obat rambang mata.
Jangan menggosok, mengucek, atau menggaruk mata karena bisa memperparah kondisi mata.

e. Kekeruhan lensa mata (katarak)Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. Penyakit katarak disebabkan oleh lensa mata buram dan tidak elastis. Hal ini akibat terjadi pengapuran pada lensa mata sehingga daya penglihatan mata berkurang. Proses alami metabolisme, yaitu radikal bebas juga menyebabkan kerusakan lensa mata. Apabila tidak dinetralisir oleh antioksidan, oksidasi yang terlalu lama berpeluang merusak lipid, protein, dan komponen lensa mata lainnya. akibatnya, lensa semakin keruh (buram) yang semula transparan. Pada banyak kasus, penyebab katarak tidak diketahui. Penyakit katarak biasanya menimpa orang lanjut usia, tetapi bisa juga menimpa orang muda dan bisa bersifat lainnya.

Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun lainnya. faktor-faktor lainnya yang memicu timbulnya penyakit katarak di antaranya sebagai berikut :

Penyakit peradangan dan metabolik, misalnya diabetes mellitus.
Kekurangan vitamin A, B1, B2 dan C
Mengonsumsi makanan panas atau dingin yang berlebihan
Kadar kalsium darah yang rendah
Pemakaian obat-obatan tertentu (kontikosteroid) dalam jangka panjang.
Faktor lingkungan, seperti trauma, penyinaran, dan sinar ultraviolet.
Cedera mata

Pencegahan utama penyakit katarak dilakukan dengan mengontrol penyebab yang berhubungan dengan katarak dan menghindari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak. Cara pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya menggunakan kaca mata hitam ketika berada di ruangan pada siang hari. Cara ini bisa mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang masuk ke dalam mata. Selain itu, berhenti merokok juga bisa mengurangi risiko terjadinya katarak

f. Mata tua (presbiopia)Pada usia muda, lensa mata lebih lunak dan lentur sehingga bentuknya bisa berubah-rubah guna memfokuskan objek dekat atau jauh. Setelah berusia 40 tahun, lensa menjadi lebih kaku. Lensa tidak dapat dengan mudah mengubah bentuknya sehingga lebih sulit untuk membaca pada jarak dekat.

Mata tua atau presbiopia disebabkan oleh berkurangnya elastisitas lensa mata karena faktor usia. Dengan kata lain, mata tua merupakan kemunduran daya penglihatan karena faktor usia, presbiopia bisa terjadi bersamaan dengan miopia, hipermetropia, maupun astigmata.

Penyakit presbiopia dapat diatasi atau dikoreksi menggunakan lensa rangkap atau bifokus. Kacamata ini memiliki dua lensa, yaitu untuk membaca dipasang di bawah dan untuk melihat jarak jauh dipasang di atas. Apabila penglihatan jarak jauh masih baik, bisa digunakan kacamata baca yang dijual bebas.

g. Silindris (Astigmata)Kornea merupakan jendela mata. Kornea yang normal berbentuk bundar dan licin, seperti halnya bola basket. Astigmata atau silinder disebabkan oleh permukaan kornea atau lensa mata yang tidak sama. Pada astigmatis, kornea lebih melengkung ke salah satu arah, berbentuk oval. Dengan demikian, fokusnya tidak sama sehingga bayangan benda yang terbentuk menjadi berbeda. Astigmatis menyebabkan distorsi atau pandangan kabur pada objek jarak dekat maupun jauh.

Penglihatan penderita hampir menyerupai penglihatan di rumah kaca, di mana seseorang terlihat terlalu tinggi, terlalu lebar, atau terlalu kurus. Astigmatis bisa ditemukan bersama-sama dengan miopia maupun hiper metropia. Astigmatis dikoreksi dengan menggunakan lensa silindris (silinder). Seringkali, orang menyebut penyakit mata ini dengan silinder.

h. Mata Juling (Strabismus)Mata juling atau strabismus terjadi karena salah satu iris mata tidak berada di tengah sehingga kedua mata tidak sama arahnya bila melihat suatu objek. Apabila terjadi pada orang dewasa, penderita strabismus akan melihat dua objek yang berbeda sehingga gambar yang terlihat tampak kabur. Apabila terserang sejak lahir maka mata penderita strabismus dapat menyesuaikan diri untuk melihat satu objek atau gambar. Beberapa penyebab mata juling antara lain sebagai berikut :

Pada orang dewasa, kemungkinan mata juling terjadi karena tumor yang menekan saraf mata, seperti tumor kelenjar pituitari.

Pada bayi, kemungkinan mata juling terjadi karena kedua otot tidak dapat bekerja sama dengan baik atau salah satu otot matanya lumpuh.

i. GlukomaGlukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan. Penyakit glukoma ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam, sehingga aliran cairan mata terbendung. Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada saraf optikus dan penurunan fungsi penglihatan. Apabila penyakit ini tidak segera diobati maka akan mengakibatkan kebutaan.

Terdapat empat jenis glukoma, yaitu sebagai berikut :
Glukoma sudut terbuka (glukoma mendadak) sering terjadi setelah usia mencapai 35 tahun, tetapi kadang terjadi juga pada anak-anak. Penyakit ini cenderung bersifat menurun dan paling sering ditemukan pada penderita diabetes mellitus atau miopia.

Glukoma sudut tertutup (glukoma menahun). Kelainan ini terjadi karena adanya tekanan dalam bola mata yang meningkat, yaitu terdapat saluran yang menghubungkan bilik depan dengan bilik belakang. Kedua bilik berisi cairan sehingga terbendung. Oleh karenanya, tekanan di dalam bilik meningkat dan mengakibatkan selaput bening (kornea) mata menjadi rusak. Serangan penyakit ini bisa dipicu oleh pemakaian tetes mata yang melebarkan pupil atau bisa juga timbul tanpa adanya pemicu. Penyebab lainnya adalah menulis, membaca, dan menonton di tempat gelap; hambatan pada pupil; dan marah yang berlebihan.

Glukoma sekunder, kelainan ini terjadi bila mata mengalami kerusakan akibat infeksi, peradangan, tumor, katarak yang meluas, serta penyakit mata yang mempengaruhi pengaliran humor aqueus dari bilik anterior. Penyebab yang sering ditemukan adalah uveitis. Di samping itu, juga bisa disebabkan oleh adanya penyumbatan vena oftalmikus, cedera mata, pembedahan mata, dan pendarahan dalam mata.

Glukoma kongenitalis, kelainan ini sudah ada sejak lahir dan terjadi akibat gangguan perkembangan pada saluran humor aqueus.

Keempat jenis glukoma ini, ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata dan semuanya bisa menyebabkan kerusakan saraf optikus yang progresif.

j. HordeolumHordeolum atau biasa disebut bintil, bintilan, radang kelopak mata, atau style. Merupakan suatu infeksi pada satu atau beberapa kelenjar di tepi atau di bawah kelopak mata. Penyebabnya adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri dari kulit, biasanya disebabkan oleh bakteri stafilokokus.

k. DiplopiaDiplopia disebut juga penglihatan kembar atau penglihatan ganda. Biasanya, penyakit ini disebabkan oleh gangguan koordinasi otot pada kedua mata sehingga bayangan objek tidak jatuh pada kedua retina secara bersamaan. Penyebab lainnya yaitu kemungkinan adanya gejala katarak, kekeruhan lensa mata, atau salah satu otot mata lemah (lumpuh).

Struktur Pelindung Mata

Struktur Pelindung Mata

Struktur di sekitar mata melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara bebas ke segala arah. Struktur tersebut melindungi mata dari debu, angin, bakteri, virus, jamur, dan bahan-bahan berbahaya lainnya. namun, struktur pelindung mata juga memungkinkan mata tetap terbuka sehingga cahaya masih bisa masuk. Bagian-bagian yang melindungi mata, antara lain orbita, kelopak mata, bulu mata, dan kelenjar lakrimalis.

a. Orbita
Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot, saraf, pembuluh darah, lemak, serta struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air mata.

b. Kelopak mata
Kelopak mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata. Kelopak mata secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda asing, angin, debu, dan cahaya yang sangat terang. Ketika berkedip, kelopak mata membantu menyebarkan cairan ke seluruh permukaan mata. Sementara ketika tertutup, kelopak mata mempertahankan kelembapan permukaan mata. Tanpa kelembapan tersebut, kornea bisa menjadi kering, terluka dan tidak tembus cahaya. Bagian dalam kelopak mata adalah selaput tipis (konjungtiva) yang juga membungkus permukaan mata.

c. Bulu mata
Rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata ini berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier (penghalang). Kelenjar kecil di ujung kelopak mata menghasilkan bahan berminyak yang mencegah penguapan air mata.

d. Kelenjar lakrimalis
Kelenjar ini terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan serta menghasilkan air mata yang encer. Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung melalui duktus lakrimalis. Setiap duktus memiliki lubang di ujung kelopak mata atas dan bawah, di dekat hidung. Air mata berfungsi menjaga kelembapan dan kesehatan mata, di samping juga menjerat dan membuang partikel-partikel kecil yang masuk ke dalam mata. Selain itu, air mata juga kaya antibody yang membantu mencegah terjadinya infeksi.


Struktur dan Fungsi Mata

Struktur dan Fungsi Mata

Struktur dan fungsi mata sangat rumit. Secara konstan, mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh, serta menghasilkan gambar yang terus menerus untuk segera dihantarkan ke otak. Mata memiliki struktur dan fungsi sebagai berikut :

a. Sklera (bagian putih mata), merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat.

b. Konjungtiva, selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera.

c. Kornea, struktur transparan yang menyerupai kubah. Kornea merupakan pembungkus iris, pupil, dan bilik anterior serta berfungsi membantu memfokuskan cahaya, cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil.

d. Pupil, daerah hitam di tengah-tengah iris. Ukuran pupil dikontrol oleh otot sfingter pupil yang membuka dan menutup iris.

e. Iris, jaringan berwarna yang membentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di depan lensa. iris mengatur jumlah cahaya yang masuk dengan cara membuka dan menutup (merubah ukuran pupil), seperti halnya celah pada lensa kamera. Apabila lingkungan di sekitar gelap maka cahaya yang masuk akan lebih banyak, sementara jika lingkungan di sekitar terang maka cahaya yang masuk menjadi lebih sedikit.

f. Lensa, struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan vitreus atau terletak di belakang iris. Lensa berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina. Dengan merubah bentuknya, lensa memfokuskan cahaya ke retina. Apabila mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot silier akan berkontraksi sehingga lensa menjadi lebih tebal dan menjadi lebih kuat. Apabila mata memfokuskan pada objek yang jauh, maka otot silier akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis serta lebih lemah. Sejalan dengan pertambahan usia, lensa menjadi kurang lentur sehingga kemampuannya untuk menebal menjadi berkurang. Dengan demikian, kemampuannya untuk memfokuskan objek yang dekat juga berkurang. Keadaan ini disebut presbiopia (mata tua).

g. Retina, lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata. Retina berfungsi mengirimkan pesan visual melalui saraf optikus ke otak. Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah. Bagian retina yang paling sensitif adalah makula, yang memiliki ratusan ujung saraf. Jumlah ujung saraf yang terlalu banyak menyebabkan gambaran visual yang tajam. Retina mengubah gambaran tersebut menjadi gelombang listrik yang dibawa oleh saraf optikus menuju ke otak.

h. Saraf optikus, kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visual dari retina ke otak. Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya. Sebagian serat saraf menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma optikus, yaitu suatu daerah yang berada tepat di bawah otak bagian depan. Kemudian, sebelum sampai ke otak bagian belakang, berkas saraf tersebut akan bergabung kembali.

i. Humor aqueus, cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata). Cairan ini merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea. Humor aqueus dihasilkan oleh prosesus silitaris.

Humor Vitreus, gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata).


Bagaimana pengobatan KATARAK ?

Bagaimana pengobatan KATARAK ?

Operasi merupakan satu-satunya untuk mengobati Katarak, jika kekeruhan lensa masih ringan, cukup diatasi dengan kacamata.

Operasi Katarak dilakukan jika penglihatan yang buram sudah mengganggu pasien, seperti sulit membaca, menyetir kendaraan atau menonton televisi.Jadi tidak harus menunggu sampai Katarak “matang” (total).

Keputusan untuk operasi adalah berdasarkan hasil pemeriksaan dokter mata dan keluhan penglihatan anda.

Operasi Bedah KATARAK Modern tanpa jahitan dan tidak sakit.

Operasi dilakukan dengan Anastesi (bius) lokal,jadi pasien akan merasa nyaman selama dilakukan operasi.Lensa yang keruh dikeluarkan dan diganti dengan lensa tanam,dipergunakan seumur hidup.

Tindakan operasi Fakoemulsi adalah perkembangan terkini untuk operasi Katarak.Kelebihan operasi dengan teknik ini adalah luka sayatan yang kecil (± 2,5 mm), bebas jahitan dan perdarahan, tidak sakit sehingga proses penyembuhan lebih cepat dan waktu pengerjaannya pun tergolong singkat (± 15 menit).


Apa Itu, Bagaimana, Siapa Saja yang dapat terkena Katarak?

Apakah KATARAK ?
Katarak adalah kekeruhan lensa mata dimana lensa mata normal seharusnya bening,namun seiring dengan pertambahan usia dan komplikasi penyakit tertentu,perlahan-lahan berubah menjadi keruh.Katarak adalah penyebab kebutaan nomer 1 di Indonesia.
Siapa saja yang dapat terkena KATARAK ? 
Semua usia,mulai dari sejak lahir sampai usia sangat lanjut dapat terkena Katarak.Katarak dapat disebabkan karena infeksi sewaktu masih dalam kandungan, cedera mata, pemakaian obat-obatan steroid, paparan sinar matahari berlebihan, penyakit Diabetes melitus dsb. Katarak tidak menular.

Bagaimana gejala KATARAK ? 

- Penglihatan menjadi buram seperti berkabut/berembun/ berawan. Silau, ukuran kacamata lebih sering berubah.
-  Terlihat warna putih bulat di bagian tengah warna hitam mata.

Efek Samping, Keuntungan Operasi LASIK

Efek Samping Operasi Lasik

Efek temporer yang umum dirasakan adalah silau, sensitive akan cahaya, perasaan janggal pada bola mata dan yang efek lainnya:

1. Hasil pengobatan under and over correction. Hal ini dikoreksi dengan pengobatan laser tambahan setelah kondisi mata stabil, kurang lebih 3 bulan kemudian.
2. Silau saat melihat pada malam hari, terjadi pada pasien dengan pupil besar dan myopia tinggi. Kedaan ini akan berkurang secara bertahap.
3. Irisan kornea dapat berpindah posisi bila terjadi trauma pada mata (menggosok mata atau menekan bola mata).
4. Pasien lasik akan mengalami rasa kering pada mata, ini terjadi selama seminggu setelah operasi dan diatasi dengan pemberian lubrikan (tetes mata)



Keuntungan dari operasi lasik
1. Dapat menghilangkan ketergantungan pada pemakaian kacamata atau lensa kontak bagi penderita kelainan refraksi (miopi, astigmatisma, dan hipermetropi).
2. Operasi singkat.
3. Tanpa rasa sakit.
4. Tidak memerlukan rawat inap.
5. Tidak perlu disuntik, tapi cukup menggunakan anastesi melalui tetes mata.
6. Penyembuhan berjalan relatif cepat dan penglihatan pun cepat membaik.
7. Memiliki tingkat keberhasilan hingga 90% (Prof Ion Constable dari Lions Eye Institute Australia).

Sangat sedikit orang yang mengeluh kembali setelah melakukan operasi ini.

Prosedur, Persyaratan, Tahapan Lasik

PROSEDUR LASIK
Pada saat menjalani prosedur ini maka kita diminta membuka kedua mata. Mata yang akan dilaser akan dibuka dengan pembuka mata khusus, sedangkan mata yang satu akan diberi pelindung. Pasien diminta menatap ke satu titik sasaran pada mesin laser, sampai tembakan laser selesai. Selama proses berlangsung, pasien akan mendengar suara mekanik dari mikrokeratom dan tembakan laser, namun tidak merasakan sakit. Setelah itu pasien akan diberi obat tetes mata berupa antibiotic, lubrikan dan obat minum bila diperlukan dengan bertujuan untuk mencegah infeksi, menghilangkan rasa kering pada mata.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjalankan proses Lasik :
1. Berusia 18 tahun keatas
2. Memiliki penglihatan yang stabil selama paling tidak 6 bulan
3. Tidak pernah memiliki penyakit mata yang parah
4. Tidak sedang hamil
5. Tidak menderita dibetes dengan kadar gula yang tidak terkontrol

Sebelum pasien menjalani lasik ada beberapa hal dan kegiatan pemeriksaan yang harus di jalani, antara lain:
Hendaknya sebelum pemeriksaan pasien sudah memakai lensa kontak lunak minimal 2 minggu dan untuk lensa kontak keras atau RGP minimal 1 bulan, ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi kornea menjadi normal.

Pasien hendaknya tidak datang sendiri, melainkan ada teman atau pendamping, karena pada umumnya jika di perlukan pemeriksaan dengan dilatasi atau pelebaran pada pupil untuk memeriksa retina secara menyeluruh, maka penglihatan akan menjadi kabur selama sekitar 4-5 jam, dan ini untuk membantu jika pasien harus pulang dengan kendaraan mobil (harus ada yang setir, atau pilihan lain, naik taksi).
Pada saat registrasi, pasien akan di jelaskan bagaimana proses lasik dan sebagainya
Menjalani pemeriksaan oleh Refraksionis Optisien meliputi, pengukuran lebar pupil, ukuran refraksi, pemeriksaan topography kornea, pemeriksaan abberasi dan pemeriksaan tebal kornea.
Selanjutnya konsultasi dan menjalani pemeriksaan oleh Dokter spesialis mata, meliputi pemeriksaan refraksi, Kornea, air mata, fundus dan menentukan kelayakan untuk menjanai lasik.
Penjadwalan hari tindakan lasik atas kesepakatan dokter dan pasien.

Pada Hari Menjalani Lasik:
Dianjurkan untuk makan secukupnya, tidak perlu berpuasa
Sebaiknya mengajak seseorang untuk menemani Anda, agar bisa mengantarkan dalam perjalanan pulang.
Tidak diperbolehkan mengendarai kendaraan pada hari setelah LASIK, sampai dokter mengijinkan.
Jangan memakai parfum, body lotion, bodyspray, aftershafe, minyak rambut, dll yang beraroma wangi.
Dianjurkan mandi dan mencuci rambut.
Jangan memakai make up disekitar mata seperti eye shadow, mascara dll sebelum dan sesudah operasi, sampai diijinkan oleh dokter.
Minum obat penenang jika diperlukan, agar anda bisa lebih tenang dan santai.
Selama menjalani tindakan LASIK, sebaiknya selalu mengikuti instruksi dan kooperatif dengan dokter dan staf.

Tahapan LASIK:
LASIK merupakan tindakan operasi tanpa harus rawat inap. Pasien hanya memerlukan anestesi topical (tetes mata) selama operasi, tanpa merasakan sakit/nyeri. Waktu yang dibutuhkan untuk kedua mata sekitar 20 menit dan saat lasernya bekerja memerlukan waktu sekitar 20 detik/mata.

Tahap 1
Membuat flap (lapisan) pada kornea dengan menggunakan mikrokeratom


Tahap 2
Setelah flap dibuka, mesin laser langsung bekerja pada kornea mata. Sebagian flap masih menempel pada kornea.

Tahap 3
Setelah tindakan laser, flap akan dikembalikan pada posisi semula dan akan melekat erat tanpa perlu penjahitan.

Setelah melakukan lasik, mata akan merah dan terasa tidak nyaman namun pasien tidak merasa sakit. Kadang mata terasa berpasir dan sensitive terhadap cahaya dan gejala ini akan terasa 1-6 jam setelah operasi dan akan berkurang setelah 8-12 jam. (untuk 1 jam pertama disarankan menggunakan tetes mata).
• Lasik menggunakan teknik anestesi local (tetes mata)
• Tanpa rawat inap
• Pasien akan tetap sadar selama operasi berlangsung dan memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk tiap mata
• Keadaan akan membaik dalam dua hari sampai seminggu setelah operasi
• Kadang masih ada rasa silau dalam melihat cahaya yang sangat terang tetapi hal ini  akan membaik dalam jangka waktu 1 – 3 bulan
• Pada teknik LASIK dapat dilakukan pada kedua mata secara bersamaan.

AYO BERAMAL GABUNG FOLLOWER

Popular Posts